Lampung (Memory): Marga Ratu Keratuan Menangsi menggelar acara angkon muakhi dengan Ketua PB PMII Muhammad Abdullah Syukri, ketua PKC PMII Lampung Ahmad hadi Baladi Ummah, PC PMII Lampung Selatan, Muhammad Yusuf Kurniawan di Lamban Khanggal (Rumah Adat) Marga Ratu Keratuan Menangsi, Desa Taman Baru Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan. Minggu malam (10/10/2021).
Dalam kegiatan angkon muakhi tersebut, turut hadir Panglima Alip Jaya, perwakilan Paksi Segekhi Suku, Kepala Desa Taman Baru, Karang Taruna, tokoh adat, tokoh masyarakat desa setempat. Kehadiran seluruh jajaran mulai dari jajaran pengurus komisariat, pengurus cabang, pengurus kordinator cabang Lampung, dan Pengurus Besar PMII di Bumi Sai Batin Lima Marga ini untuk mempererat silaturahmi antar elemen masyarakat dalam membangun Kesejahteraan Masyarakat yang lebih baik di masa mendatang.
Muhrizal Efendy Gelar Minak Khusia selaku juru bicara Lamban Khanggal Marga Ratu keratuan menangsi. mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu undangan yang hadir di marga ratu keratuan menangsi.
” Kami atas nama keluarga besar masyarakat adat Marga Ratu Keratuan Menangsi mengucapkan selamat datang di marga ratu Keratuan Menangsi, wilayah masyarakat adat Sai Batin, salah satu marga dari Lima Marga Way Handak yang ada di Kabupaten Lampung Selatan,” katanya.
Minak Khusia juga memberikan pemaparan sekilas tentang sejarah singkat Marga Ratu Keratuan Menangsi.
” Marga Ratu Keratuan Menangsi, berasal dari Paksi Pak Sekala Brak Lampung, penjalanan para leluhur melalui proses yang cukup panjang dan berpindah pindah tempat untuk mendirikan pemukiman yang paling aman dan nyaman untuk masyarakatnya, setelah dari Sekala Brak, para leluhur kami mendirikan keratuan di pugung tampak pesisir barat, setelah dari pugung tampak, para leluhur kami kembali mendirikan keratuan yang di sebut Keratuan Balau yang saat ini lokasinya di Bandar Lampung, setelah terjadi suatu kekacauan di balau, pindah ke Tanjung Selaki, setelah Tanjung Selaki, pindah ke Bandar Agung, selanjutnya pindah ke Lubuk, selanjutnya pindah ke Sumpuk Banding Pesisir, selanjutnya pindah ke Kenali, selanjutnya pindah ke Sumpuk Gayau, selanjutnya pindah ke Candi Taman, selanjutnya pindah lagi ke Khattau Layau, selanjutnya pindah ke Nenggakha Khatu, setalah dari Nenggakha Khatu, selanjutnya yang menjadi tempat terakhir dari penjalanan peradaban keturunan kami bermuara di Pekon Bitting (Benteng) yang saat ini di sebut Desa Taman Baru, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung selatan. Itu sekelumit dan cerita yang sangat singkat sejarah perjalanan para leluhur kami ratu menangsi,” ujarnya.
Sementara Sai Batin Marga Ratu Keratuan Menangsi Pangeran Cahya Marga dalam sambutannya mengatakan, mengucapkan selamat datang di Marga Ratu Keratuan Menangsi Desa Taman Baru, Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan suatu kebanggaan dan kehormatan bagi kami sahabat-sahabat dari Organisasi PMII bisa sampai bersilaturahmi dan ziarah di Makam raytu Menangsi Keturunan kami.
“ Kondisi di masyarakat adat hari ini kita harus akui bahwa masih banyak kekurangan, ketertinggalan kami baik dari segi ekonomi, juga pada perkembangan teknology terutama, tingkat pendidikan juga yang masih cukup rendah, dan kondisi yang cukup “mengancam” regenerasi di masa yang akan datang yaitu keawaman pemuda/i terhadap sejarah, tata titi adat, dan budaya yang ada. Jelas ini menjadi PR yang harus di sikapi dengan serius. Kami berharap dengan hadirnya saudara-saudara dari organisasi PMII ini dan sudah menjadi bagian dari keluarga besar masyarakat adat Marga Ratu Keratuan Menangsi, dapat menopang masyarakat adat untuk mengejar segala bentuk ketertinggalan tadi. Tentu masalah yang ada di tengah tengah masyarakat adat hari ini sangat kompleks. Membutuhkan support, kerjasama yang baik, dan membutuhkan pemikiran-pemikiran yang cemerlang dari saudara-saudara sekalian,” katanya.
Dengan semangat seangkonan muakhi ini diharapkan bisa membawa perubahan yang positif yang akan dilakukan generasi muda, guna menjaga keberlangsungan adat istiadat secara terus menerus melekat pada kehidupan bermayarakat.
Sementara, Ketua Umum PB PMII Muhammad Abdullah Syukri mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya, mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat adat marga ratu keratuan menangsi, merasa terhormat bisa hadir di marga ratu keratuan menangsi, kepercayaan yang diberikan, dan di angkat sebagai saudara untuk menjadi salah satu bagian dari masyarakat adat marga ratu keratuan menangsi.
“Ini adalah suatu bentuk sambutan dan penghormatan yang luar biasa kepada Kami, bisa di terima dan ini sambutan yang luar biasa, saya berharap semoga hubungan dan komunikasi kedepan semakin bisa kita perkuat. Ini adalah sebuah awal untuk hubungan yang lebih kuat dan sinergi kedepannya,” ucapnya.
Sebagai bentuk simbolis angkon muakhi (pengakuan bersaudara), Sai Batin Marga Ratu Keratuan Menangsi (Pangeran Cahya Marga) menyematkan kikat kepada, Muhammad Abdullah Syukuri Ketua UMUM PB PMII, Ahmad Hadi Baladi Ummah Ketua Umum PKC Lampung, Muhammad Yusuf Kurniawan Ketua Umum PC PMII Lampung Selatan. (*)