Tulang Bawang Barat : Kekecewaan muncul dari berbagai kalangan masyarakat yang ada di Kabupaten Tulang Bawang Barat terhadap Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) 24345116 yang berada di Tiyuh/Desa Candra Mukti Kecamatan Tulang Bawang Tengah.
Hal tersebut kembali mencuat ketika masyarakat yang akan mengisi Bahan Bakar Pertalite harus rela mengantri dan berebut minyak dengan para puluhan oknum yang diduga melakukan praktik pengecoran bahan bakar bersubsidi.
Putra warga Kelurahan Daya Murni Kecamatan Tumijajar menyampaikan keluh kesah nya terhadap wartawan,Rabu (02/11/22) siang sekita pukul 12,30wib.
Menurutnya, Masyarakat yang ingin membeli bahan bakar jenis Pertalite harus rela mengantri panjang dengan para puluhan oknum yang diduga pengecor tersebut. “Kami kembali harus mengantri panjang mas di SPBU ini akibat kendaraan roda dua jenis Thunder ataupun motor yang berjenis tangki besar yang bolak balik mengisi bahan bakar,”Ujarnya kepada awak media.
Tentunya, Masih kata putra, Pemandangan ini kembali terlihat setiap hari ketika SPBU memiliki stok minyak Pertalite paska ditertipkan beberapa lalu terkesan oknum pengecor yang mengunakan kendaraan tersebut tidak merasa jera.
Ditambahkan putra, Perbuatan para pemilik kendaraan bertangki besar sangatlah meresahkan masyarakat pada umumnya. “Bagaimana kami bisa mendapatkan minyak kalau saja mereka tetap dibiarkan ikut mengantri dan jumlah mereka bisa melebihi jumlah para pembeli minyak biasa, saya sangat berharap pihak yang berwenang dapat membubarkan para pengendara motor tersebut atau sekaligus merajia motor baik dari surat ataupun kelengkapan lainnya,” Harapnya.
Ditempat terpisah, salah satu warga seputaran SPBU yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan bahwa praktek pengisiin bahan bakar tersebut sudah lama terjadi. “Mereka itu seperti dibiarkan bahkan terkadang ada bahasa dari mereka kalau setiap dua kali pengisian motor senilai Rp 200.000 maka mereka akan diminta melebihi uang sebesar Rp. 5.000 walaupun kabar ini belum bisa dipastikan kebenarannya,”ucap pria tersebut.
Saat ingin di wawancara pihak wartawan, Manager SPBU yang bernama Fahri Rahman sedang melakukan istirahat, pihak pekerja mengatakan bahwa bos sedang istirahat. “Masih tidur siang mas, ini nomor handphone nya kalau nanti mau konfirmasi,”tuturnya.
Namun ketika selang beberapa lama, sang manager SPBU tersebut ditelepon pun dia terkesan tidak mengangkat handphone nya.
JMSI Tubaba