Anggota DPRD Provinsi Lampung Fauzi Heri Sebut Sinergi Jadi Solusi Atasi Banjir di Bandar Lampung

Bandar Lampung – Anggota DPRD Lampung Fauzi Heri mengatakan sinergi tiga kepala daerah yaitu Walikota Bandarlampung, Bupati Pesawaran serta Bupati Lampung Selatan bisa menjadi solusi untuk mengatasi persoalan banjir di Bandar Lampung.

Menurut Fauzi Heri, permasalahan banjir di Bandarlampung tidak bisa diselesaikan secara sepihak karena memerlukan sinergi dengan daerah penyangga agar solusi yang diterapkan dapat lebih efektif.​​​​​​

“Kita sedang menuju kota maju, dan tantangan seperti banjir adalah bagian dari dinamika kota besar. Oleh karena itu, perlu ada koordinasi yang solid antara kepala daerah agar permasalahan ini bisa tertangani dengan baik,” ujar Fauzi Heri dalam pernyataan di Bandar Lampung, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa banjir yang terjadi di Bandarlampung bukan hanya berasal dari curah hujan dalam kota, melainkan juga disebabkan oleh limpahan air dari daerah penyangga, terutama dari Pesawaran dan Lampung Selatan.

“Langkah inovatif yang diambil tiga kepala daerah dengan membangun embung untuk menampung air adalah langkah positif. Kita akan terus memantau bagaimana realisasi program ini ke depannya,” tambah anggota DPRD dari Bandar Lampung tersebut.

Selain banjir, ia juga menyoroti permasalahan sampah yang belum tertangani dengan baik di Bandarlampung sehingga pemerintah harus segera melakukan perbaikan dalam pengelolaan sampah. Sedangkan, masyarakat juga harus lebih disiplin dengan tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai.

“Jika masyarakat saling mengawasi dan peduli terhadap kebersihan lingkungan, maka tugas pemerintah akan lebih ringan. Dengan begitu, keberadaan bank sampah yang masih minim di Bandarlampung bisa berkembang dan menjadi solusi nyata,” lanjutnya.

Fauzi Heri juga menekankan bahwa bank sampah bukan hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga dapat menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat.

“Mahasiswa Itera sudah memiliki mesin extruder yang mampu mengolah sampah plastik menjadi biji plastik, yang memiliki nilai jual tinggi,” ungkapnya.

Namun, ia menegaskan bahwa pemerintah kota memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat memilah sampah organik dan anorganik sejak dari sumbernya.

“Dengan pemilahan yang baik, sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung akan lebih terkelola, sehingga sistem pengelolaannya pun bisa lebih optimal,” pungkasnya. (Red/Adv)

banner 528x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *