Tiyuh Dwi Kora Jaya Realisasikan Dana Desa 2025 dengan Maksimal

Tulang Bawang Barat — Pemerintah Tiyuh Dwi Kora Jaya, Kecamatan Gunung Agung, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun desa secara bertahap dan berkelanjutan. Dian Dwi Antoro Kepalo Tiyuh Dwi Kora Jaya, dalam Podcast Warta JMSI Tubaba bersama Pengurus Cabang JMSI Tulang Bawang Barat, memaparkan berbagai capaian pembangunan, program pemberdayaan, serta harapan untuk masa depan tiyuh.

“Alhamdulillah, dari awal sebelum mencalonkan diri, saya sudah punya visi dan misi yang kami ringkas dengan slogan TU Satria, yang artinya Sejahtera, Amanah, Transparan, Religius, Indah, dan Aman. Slogan ini bukan hanya semboyan, tapi arah kerja kami di Tiyuh Dwi Kora Jaya,” ujar Kepala Tiyuh Dwi Kora Jaya, Kamis (9/10/2025).

Ia menjelaskan, semangat TU Satria menjadi dasar setiap langkah pembangunan di tiyuh, termasuk dalam upaya membuka akses jalan yang selama ini terputus puluhan tahun.

“Tiyuh Dwi Kora Jaya ini punya tiga jalur utama. Jalur ketiga sempat putus sekitar 20–25 tahun. Tahun 2023 kami mulai menimbun dan membuka kembali akses itu bersama masyarakat lewat gotong royong. Sekarang sudah bisa dilalui, meski masih dengan jembatan darurat untuk kendaraan roda dua,” jelasnya.

Menurutnya, masyarakat berharap adanya pembangunan jembatan permanen agar akses antar RK bisa terbuka sempurna.

“Kami sudah ajukan proposal, mudah-mudahan melalui dukungan pemerintah daerah maupun pusat bisa terealisasi. Prinsipnya, kami berupaya terus, walau dana terbatas, asal manfaatnya bisa dirasakan masyarakat,” tambahnya.

Selain bidang infrastruktur, Pemerintah Tiyuh Dwi Kora Jaya juga berfokus pada peningkatan pelayanan publik.
“Pelayanan administrasi kependudukan di Balai Tiyuh alhamdulillah berjalan baik. Masyarakat bisa mengurus surat menyurat tanpa biaya, cukup datang ke Balai Tiyuh dari Senin sampai Jumat. Kami ingin memastikan pelayanan cepat, mudah, dan transparan,” ujarnya.

Tak hanya itu, sektor ekonomi juga menjadi perhatian. Melalui Badan Usaha Milik Tiyuh (BUMTi), pemerintah desa mendorong pengelolaan usaha di bidang ketahanan pangan dan pertanian dengan sistem yang efisien.
“Tahun 2025 ini kita melakukan regenerasi pengurus Bumti dengan semangat baru. Analisa usaha mereka cukup unik, yaitu mengelola lahan dengan sistem kade tanah. Jadi modal pokok tetap utuh, hasilnya bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pendapatan masyarakat dan BUMTi tanpa risiko kehilangan modal,” jelasnya.

Dari sisi lingkungan, Tiyuh Dwi Kora Jaya juga menjadi salah satu desa yang aktif menggerakkan program tanpa sampah, selaras dengan inisiasi Bupati Tulang Bawang Barat.

“Sebelum program pemerintah itu berjalan, kami sebenarnya sudah menginisiasi gerakan tanpa sampah sejak dua tahun lalu, melalui kegiatan keagamaan dan dukungan alumni BKPNU. Setiap rumah menyiapkan karung untuk sedekah sampah. Kini kami hidupkan kembali program itu dengan dua titik pangsampah — satu di Dusun 1 yang digerakkan aparatur tiyuh, dan satu lagi di Pondok Pesantren Dwi Kora Darussalam di Suku 4,” tuturnya.

Menutup perbincangan dalam podcast tersebut, Kepala Tiyuh Dwi Kora Jaya menyampaikan harapannya agar seluruh masyarakat tetap bersatu menjaga hasil pembangunan dan terus mendukung program desa.
“Harapan saya kepada seluruh masyarakat Dwi Kora Jaya, mari bersama-sama menjaga dan merawat apa yang sudah dibangun. Kalau yang sudah terbangun kita rawat, dan yang belum terealisasi mohon doa agar bisa diwujudkan,” ujarnya.

Salah satu cita-cita yang saat ini masih diupayakan adalah pengadaan ambulance tiyuh.

“Banyak masyarakat berharap Tiyuh Dwi Kora Jaya bisa punya ambulans desa sendiri. Semoga ke depan bisa terealisasi, agar pelayanan kesehatan dan bantuan untuk warga yang membutuhkan bisa lebih cepat. Ini bukan hanya fasilitas, tapi bentuk kepedulian kami terhadap kesehatan dan keselamatan masyarakat,” pungkasnya.

banner 528x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *