Syahrudin Putera Apresiasi Atensi Positif PJ Gubernur Lampung

 

BANDAR LAMPUNG – Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bandar Lampung, Syahrudin Putera, memberikan apresiasi dan attensi positif atas langkah-langkah konkrit yang dilakukan oleh Pj. Gubernur Lampung, Samsudin, yang secara konsisten terus “membumikan” kota baru sebagai pusat perkantoran baru, pusat aktivitas baru dan pusat pertumbahan baru bagi Provinsi Lampung.

Menurut mantan Sekda Lampung Timur ini, rencana pembangunan kota baru yang di gagas di era pemerintahan gubernur Syachroedin ZP merupakan program cerdas yang visioner.

” Dalam berbagai perspektif dapat di lihat dampak postifnya yang akan didapat dari kota baru, diantaranya yakni :

1. Dalam hal Peningkatan layanan publik akan lebih optimal
2. Dari aspek lingkungan dapat mengurangi volume dan kepadatan kendaraan denagan demikian juga mengurangi polusi udara
3. Dalam aspek pembangunan akan berdampak pada pemerataan pembagunan
4. Dari aspek ekonomi akan memunculkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru terutama UMKM. Serta dampak-dampak positif lainnya. ,” terangnya kepada media ini. Jum’at (25/Oktober/2024).

Oleh karena itu menurut mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung ini, siapapun yang akan menjadi Gubernur Lampung kedepan sudah seyogyanya memberikan prioritas khusus terhadap pembangunan kota baru dan pemindahan pusat pemerintahan propinsi Lampung.

” Apa yang dilakukan Pj. Gubernur Lampung untuk mengagendakan beberapa kegiatan di kota baru merupakan hal yangg positif, hal ini tentu dimaksudkan agar semua pihak dapat secara bersama memberikan dukungan dan attensinya terhadap berlangsungnya pembangunan dan juga pengaktifan kota baru sebagai pusat pemerintahan ,” Tambahanya.

Selain itu alumni Ilmu Pemerintahan FISIP Unila ini juga mengatakan bahwa, pembangunan kota baru yang bertahun-tahun mangkrak dan sudah menelan anggaran yang tidak sedikit tentu sangat disayangkan apabila tidak dilanjutkan.

” Saya melihat Pj. Gubernur tentu sangat faham akan hal ini, beliau berusaha menggugah, mengingatkan, memotivasi dengan cara-cara yang elegan. Semoga apa yang sudah beliau lakukan dapat memotivasi dan menginspirasi semua pihak untuk lebih serius memikirkan kelanjutan pembangunan kota baru untuk provinsi lampung yang lebih baik lagi.

Untuk diketahui, Dilansir dari situs Direktorat Jenderal Tata Ruang Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional, proyek Kota Baru ini dimulai di akhir masa kepemimpinan Gubernur Sjahroeddin ZP pada tahun 2014.

Pembangunan area perkantoran pemerintahan ini menelan anggaran hingga Rp 1,2 triliun dari anggaran tahun 2013 dan 2014 yang ditetapkan melalui perda nomor 13 tahun 2013. Total luas lahan mencapai 1.300 hektare yang merupakan bekas lahan perkebunan karet PTPN VII.

Hingga pembangunan berjalan, empat gedung utama ditargetkan selesai pada akhir 2014 lalu. Empat gedung ini adalah kantor Gubernur Lampung, gedung DPRD Provinsi Lampung, balai adat, dan masjid agung.

Pembangunan kantor gubernur dianggarkan sebesar Rp 72 miliar. Kemudian gedung DPRD Rp 46 miliar, masjid agung Rp 20 miliar, dan balai adat Rp 1,5 miliar. Mimpi besar Sjachroeddin untuk membuat Kota Baru menjadi ikon kemajuan Lampung terpaksa terhenti setelah kepemimpinan berganti di tahun 2014. Ridho Ficardo yang kala itu memenangkan Pilkada Lampung, memutuskan menghentikan proyek pembangunan Kota Baru.

Argumen pemprov kepemimpinan Ridho ketika itu, anggaran pembangunan Kota Baru dialihkan untuk infrastruktur jalan, irigasi, pariwisata dan sumber energi. Hingga masa kepemimpinan Ridho berakhir di tahun 2019 dan digantikan oleh Arinal Djunaidi, kelanjutan pembangunan Kota Baru ini masih menjadi tanda tanya.

Lokasi pembangunan Kota BAru ini berjarak sekitar 32 kilometer dari pusat kota Bandar Lampung. Berdasarkan kalkulasi melalui Google Maps, waktu tempuh menuju lokasi sekitar 30 menit. (*)

banner 528x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *