BANDAR LAMPUNG : Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung menggelar Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) di Auditorium Lamban Raden Intan, UIN Raden Intan, Bandar Lampung, pada Jumat-Sabtu (25-26/10/2024).
Menanggapi kegiakan tersebut, Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bandar Lampung, Syahrudin Putera, mengharapkan agar muskerwil NU Lampung dapat membahas dan menyusun program kerja yang betul-betul produktif dan berdampak bagi umat secara umum.
” Selain membahas hal-hal terkait keorganisasian secara internal muskerwil NU juga di harapkan dapat menjadi sarana untuk membahas, mengkaji dan menyusun berbagai program kerja dan kegiatan organisasi yang realistis dengan kata lain dapat dilaksanakan, tidak hanya seremoni belaka. Jangan sampai muskerwil hanya untuk memenuhi agenda organisasi yang hanya bersifat seremoni belaka dan biasa-biasa saja,’ terangnya. Jum’at (25 Oktober 2024).
Menurut mantan Ketua Umum PMII Lampung tersebut, disadari atau tidak masyarakat khususnya kaum Nahdliyin sangat mengharapkan gagasan dan pemikiran cerdas NU untuk menjawab berbagai persoalan kekinian seperti masalah lingkungan, krisis pangan, krisis energi, tantangan digitalisasi serta pemanfaatan AI, dll.
” Banyak persoalan sosial kemasyarakatan yang juga perlu perhatian NU selain persoalan keumatan ditubuh NU sendiri,” ujarnya.
Lebih lanjut dikata mantan Sekda Lampung Timur ini, bahwa Potensi yang dimiliki NU sangat besar tentu ini merupakan sumber daya yang perlu dikelola secara profesional, terutama potensi SDM. Penyiapan SDM yang memiliki kompetensi untuk dapat bersaing dan berperan dalam berbagai aspek pembangunan perlu mendapat perhatian serius.
” Sebagai ormas terbesar, sudah seharusnya NU juga dapat memgambil peran yang besar dalam kehidupan berbangsa dan negara. Terutama dalam menyongsong indonesia emas 2045,” katanya.
Beliau juga mengatakan bahwa perlu menjadi perhatian sejak dini untuk dapat bersaing dalam era digitalisasi yg semakin canggih, maka kader-kader NU harus memiliki, Jiwa nasionalisme, Berintegritas, menguasai teknologi, menguasai bahasa asing, berjiwa hospitality, Memilki net working, semangat enterpreuner, Kesemua variabel tersebut tentu menjadi tanggung moral NU yang harus dipersiapkan dan diformulasikan dengan baik. (*)