MKC Kembali Gelar Forum Daring Lampung Sinergi

Journalis, Metro : Forum daring Lampung Sinergi kembali diselenggarakan oleh Metro Kita Center (MKC) bekerjasama dengan asosiasi profesi dan komunitas yang berada di Provinsi Lampung. Dengan semangat “Dari Lampung Sumbang Ide untuk Negeri”, MKC kembali berkolaborasi dengan Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Pengda Lampung, Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Daerah Lampung, Ikatan Arsitek Lanskap Indonesia (IALI) PD Lampung, dan bergabung juga perwakilan dari Indonesia Creative Cities Network (ICCN).

Lampung Sinergi Jilid 2 ini diselenggarakan dalam platform Zoom pada hari Kamis, 6 Mei 2021 dengan mengambil tema “Menata Ruang Kota tanpa Copy-Paste” yang diangkat dari kasus duplikasi desain di salah satu taman rekreasi di kota Bandung. Dr.Eng. Fritz Akhmad Nuzir sebagai founder dari Metro Kita Center bertugas sebagai moderator dan memberikan pengantar diskusi bagaimana kasus copy-paste atau duplikasi juga terjadi pada ruang kota melalui desain landmark dan bahkan skala kawasan di berbagai daerah di Indonesia.

Dini Hardilla, S.T., M.T., yang mewakili IAP Pengda Lampung menyampaikan kekhawatiran akan hilangnya identitas kota yang kemungkinannya semakin besar dapat terjadi karena tidak diperhatikannya komunitas masyarakat yang peduli akan sejarah dan budaya.

Karakter kota juga dapat diperlihatkan oleh elemen lanskapnya diantaranya jenis pepohonan dan desain ruang terbuka publik berupa taman. Dr. Rein Susinda Hesti, S.Sos., M.Si., sebagai perwakilan dari IALI PD Lampung menjelaskan tentang hal tersebut termasuk rencana Pemkot Bandarlampung untuk membangun taman di tiap kecamatan yang harus memiliki tema-tema yang sesuai dengan kearifan lokal.

Perwakilan IAI Daerah Lampung, Hendry Kurniawan, S.T., berbagi pengalamannya dalam menggali dan mengangkat potensi budaya khususnya arsitektur tradisional Lampung di Kampung Wana, Lampung Timur pada tahun 2008 dengan mengadakan event fotografi dan menginisiasi ide suatu program wisata berbasis identitas arsitektur lokal ini kepada pemerintah setempat. Sayangnya ide tersebut tidak terealisasi.

Terkait dengan tema, Hendry juga menjelaskan tentang Undang-Undang No. 28 tahun 2014 tentang hak cipta yang dapat dijadikan acuan dalam menyikapi kasus-kasus duplikasi yang terjadi. Hal ini disepakati juga oleh Wisnu Wijaya, S.Sn., M.Sn., yang mewakili ICCN, namun kenyataannya adalah penerapan peraturan tersebut masih sangat sulit. Penyebabnya antara lain adalah lemahnya kesadaran dari pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan kota terhadap apa potensi unik dan asli dari kotanya yang bisa dijadikan sebagai City Branding.

Hadir juga dalam Lampung Sinergi Jilid 2 ini salah seorang penggagasnya itu Dr. Citra Persada yang juga merupakan Ketua IAP Pengda Lampung yang menegaskan pentingnya eksplorasi kekhasan Lampung dalam penataan kawasan dan ruang terbuka. Legenda Gunung Krakatau yang terkenal di seluruh dunia misalnya memiliki potensi besar untuk menjadi tema khas dalam mempromosikan Bandarlampung.

Beberapa ide dan gagasan muncul dalam diskusi ini. Mulai dari pentingnya memperkuat literasi visual dalam upaya menemukan kearifan lokal, sertamenerapkan sistematika dan prosedur yang tepat dalam menciptakan identitas kota, mengembangkan pedoman City Branding yang harus diacu oleh seluruh pihak yang terkait dalam pembangunan kota.

Sangat perlu juga untuk melestarikan nilai tangible dan intangible dari suatu daerah, serta yang tidak kalah penting adalah upaya untuk mempromosikan potensi lokal sehingga tidak lagi melakukan upaya instan dengan menampilkan produk-produk dari luar.

Pada akhir acara disampaikan juga ide untuk menuangkan gagasan-gagasan tadi dalam contoh kasus riil berdasar riset dan pengalaman praktik ke dalam sebuah buku. Publikasi buku ini nantinya diharapkan dapat menjadi sumbangsih konkrit dari kolaborasi Lampung Sinergi ini.

Rekaman video Lampung Sinergi Jilid 2 ini dapat disimak kembali melalui Youtube Channel Metro Kita Center.

(RILIS)

banner 528x250

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *